Aqidah Ahlus Sunnah Seputar Arsy
AQIDAH AHLUS SUNNAH SEPUTAR ARSY
Oleh
Ustadz Kholid Syamhudi
Mengenal hal-hal yang ghoib dan mengimaninya merupakan salah satu sifat kaum muttaqin sebagaimana firman Allah :
ذَلِكَ الْكِتَابُ لاَ رَيْبَ فِيهِ هُدَى لِلْمُتَّقِينَ الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلاَةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ
Kitab (Alquran) ini tidak ada keraguan di dalamnya ; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan salat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka. [Al-Baqarah/2:2-3]
Diantara hal-hal yang penting adalah mengenal makhluq-makhluq Allah yang ghoib yang tidak tampak oleh panca indera kita, akan tetapi telah diberitakan oleh Allah melalui Al-Quran dan As-Sunnah keberadaannya, sehingga menuntut kita untuk mengetahui dan mengimaninya agar dapat dikatakan telah beriman kepada yang ghoib.
Diantara mereka adalah Arsy, tempat bersemayamnya Allah Taala sebagaimana disebutkan di 19 surat dalam Al-Quran, di antaranya.
إِنَّ رَبَّكُمُ اللهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ يُغْشِى الَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهُ حَثِيثًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومَ مُسَخَّرَاتٍ بِأَمْرِهِ أَلاَلَهُ الْخَلْقُ وَاْلأَمْرُ تَبَارَكَ اللهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ
Sesungguhnya Rabb kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintahkan hanyalah hak Allah. Maha suci Allah, Rabb semesta alam. [Al A’raf /7:54]
وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ
Dia adalah Rabb yang memiliki ‘Arsy yang agung”. [At-Taubah/9:129]
إِنَّ رَبَّكُمُ اللهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ يُدَبِّرُ اْلأَمْرَ مَامِن شَفِيعٍ إِلاَّ مِن بَعْدِ إِذْنِهِ ذَلِكُمُ اللهُ رَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُ أَفَلاَ تَذَكَّرُونَ
Sesungguhnya Rabb kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy (singgasana) untuk mengatur segala urusan. Tiada seorangpun yang akan memberi syafa’at kecuali sesudah ada keizinan-Nya. Yang demikian itulah Allah, Rabb kamu, maka sembahlah Dia. Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran. [Hud/10:3]
وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ وَكَانَ عَرْشُهُ عَلَى الْمَآءِ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلاً وَلَئِن قُلْتَ إِنَّكُم مَّبْعُوثُونَ مِن بَعْدِ الْمَوْتِ لَيَقُولُنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا إِنْ هَذَآلَسِحْرٌ مُّبِينٌ
Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa dan adalah ‘Arsy-Nya di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya, dan jika kamu berkata (kepada penduduk Mekah):”Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan sesudah mati”, niscaya orang-orang yang kafir itu akan berkata:”Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata”. [Yunus/11:7]
اللهُ الَّذِي رَفَعَ السَّمَاوَاتِ بِغَيْرِ عَمَدٍ تَرَوْنَهَا ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ كُلٌّ يَجْرِي لأَجَلٍ مُّسَمًّى يُدَبِّرُ اْلأَمْرَ يُفَصِّلُ اْلأَيَاتِ لَعَلَّكُمْ بِلِقَآءِ رَبِّكُمْ تُوقِنُونَ
Allah-lah yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy, dan menundukkan matahari dan bulan.Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan.Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan(mu) dengan Rabbmu. [Ar-Rad/13:2]
قُل لَّوْ كَانَ مَعَهُ ءَالِهَةٌ كَمَا يَقُولُونَ إِذًا لاَّبْتَغَوْا إِلَى ذِي الْعَرْشِ سَبِيلاً
Katakanlah:”jikalau ada ilah-ilah di samping-Nya, sebagaimana yang mereka katakan, niscaya ilah-ilah itu mencari jalan kepada (Rabb) Yang mempunyai ‘Arsy”. [Al-Isra/17:42]
الرَّحْمَنُ عَلَى اْلعَرْشِ اسْتَوَى
(Yaitu) Yang Maha Pemurah, yang bersemayam di atas ‘Arsy. [Thoha/20:5]
لَوْكَانَ فِيهِمَآ ءَ الِهَةٌ إِلاَّ اللهُ لَفَسَدَتَا فَسُبْحَانَ اللهِ رَبِّ الْعَرْشِ عَمَّا يَصِفُونَ
Sekiranya ada di langit dan di bumi ilah-ilah selain Allah, tentulah keduanya itu sudah rusak binasa. Maka Maha Suci Allah yang mempunyai ‘Arsy daripada apa yang mereka sifatkan. [Al-Anbiya/21:22]
قُلْ مَن رَّبُّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيم
Katakanlah:”Siapakah Yang Empunya langit yang tujuh dan Yang Empunya ‘Arsy yang besar?” [Al-Mu’minun/23:86]
فَتَعَالَى اللهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ لآإِلَهَ إِلاَّهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيم
Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang Sebenarnya;tidak ada ilah (yang berhak disembah) selain Dia, Rabb (Yang mempunyai) ‘Arsy yang mulia. [Al-Mu’minun/ 23:116]
الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ وَمَابَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ الرَّحْمَنُ فَسْئَلْ بِهِ خَبِيرًا
Yang Menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas Arsy, (Dialah) Yang Maha Pemurah, maka tanyakanlah (tentang Allah) kepada yang lebih mengetahui (Muhammad) tentang Dia. [Al-Furqan/25:59]
اللهُ لآإِلَهَ إِلاَّهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ
Allah, tiada Ilah Yang disembah kecuali Dia, Rabb Yang mempunyai’Arsy yang besar”. [An-Naml/27:26]
الله الذِيْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَمَابَيْنَهُمَا فِيْ سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى اْلعَرْشِ مَالَكُمْ مِنْ دُوْنِهِ مِنْ وَلِي وَلاشَفِيْعٍ أَفَلا تَتَذَكَّرُوْنَ
Allah-lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy.tidak ada bagi kamu selain daripada-Nya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa’at.Maka apakah kamu tidak memperhatikan? [AS-Sajadah/32:4]
وَتَرَى الْمَلاَئِكَةَ حَآفِّينَ مِنْ حَوْلِ الْعَرْشِ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رِبِّهِمْ وَقُضِيَ بَيْنَهُم بِالْحَقِّ وَقِيلَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِين
Dan kamu (Muhammad) akan melihat malaikat-malaikat berlingkar disekeliling ‘Arsy bertasbih sambil memuji Rabb-nya; dan diberi putusan di antara hamba-hamba Allah dengan adil dan diucapkan:”Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam”. [Az-Zumar/39:75]
الَّذِينَ يَحْمِلُونَ الْعَرْشَ وَمَنْ حَوْلَهُ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَيُؤْمِنُونَ بِهِ وَيَسْتَغْفِرُونَ لِلَّذِينَ ءَامَنُوا رَبَّنَا وَسِعْتَ كُلَّ شَىْءٍ رَّحْمَةً وَعِلْمًا فَاغْفِرْ لِلَّذِينَ تَابُوا وَاتَّبَعُوا سَبِيلَكَ وَقِهِمْ عَذَابَ الْجَحِيمِ
(Malaikat-malaikat) yang memikul ‘Arsy dan malaikat yang berada di sekililingnya bertasbih memuji Rabbnya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan):”Ya Rabb kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang bernyala-nyala. [Al-Mu’min/40:7]
رَفِيعُ الدَّرَجَاتِ ذُو الْعَرْشِ يُلْقِي الرُّوحَ مِنْ أَمْرِهِ عَلَى مَن يَشَآءُ مِنْ عِبَادِهِ لِيُنذِرَ يَوْمَ التَّلاَقِ
(Dialah) Yang Maha Tinggi derajat-Nya, Yang mempunyai ‘Arsy, Yang mengutus Jibril dengan (membawa) perintah-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya, supaya dia memperingatkan (manusia) tentang hari pertemuan (hari kiamat), (QS. Alm-Mu’min/40:15]
سُبْحَانَ رَبِّ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ رَبِّ الْعَرْشِ عَمَّا يَصِفُونَ
Maha Suci Rabb Yang mempunyai langit dan bumi, Rabb Yang mempunyai ‘Arsy, dari apa yang mereka sifatkan itu. [Az-Zukhruf/43:82]
هُوَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ يَعْلَمُ مَايَلِجُ فِي اْلأَرْضِ وَمَايَخْرُجُ مِنْهَا وَمَايَنزِلُ مِنَ السَّمَآءِ وَمَايَعْرُجُ فِيهَا وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَاكُنتُمْ وَاللهُ بِمَاتَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa; Kemudian Dia bersemayam di atas ‘arsy dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang ke luar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepadanya.Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada.Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. [Al-Hadiid/57:4]
وَالْمَلَكُ عَلَى أَرْجَآئِهَا وَيَحْمِلُ عَرْشَ رَبِّكَ فَوْقَهُمْ يَوْمَئِذٍ ثَمَانِيَةٌ
Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung ‘Arsy Rabbmu di atas (kepala) mereka. [Al-Haaqah/69:17]
ذِى قُوَّةٍ عِندَ ذِي الْعَرْشِ مَكِينٍ
Yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai ‘Arsy. [At-Takwir/81:20]
ذِي الْعَرْشِ اْلمَجِيْدِ
Yang mempunyai singgasana, lagi Mahamulia. [Al-Buruuj/85:15]
Ini semua menunjukkan keberadaan dan keagungannya
Berkata Imam Ath-Thohawy : Al Arsy dan Kursi adalah benar adanya.
Akan tetapi walaupun demikian masih banyak kaum muslimin yang mengaku telah beriman kepada yang ghoib yang belum mengetahui permasalahan ini bahkan mengingkari keberadaannya walaupun mereka telah membaca Alquran dan mengerti maknanya. Oleh karena itu tampaknya perlu dibahas lagi permasalahan ini agar diketahui dan difahami sesuai dengan hakikat kebenaran yang berdasarkan Al-Quran dan As-Sunnah.
PENGERTIAN ARSY
Arsy merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab yang pada asalnya mengandung makna ketinggian suatu bangunan akan tetapi ia dipakai bangsa Arab untuk menunjukkan beberapa makna, diantaranya:
1. Singgasana Raja.
Berkata Al-Khalil : Alarsy adalah singgasana untuk raja [1]
Berkata Al Azhaary: dan Al Arsy dalam bahasa Arab bermakna singgasana raja , yang menunujukkan hal itu adalah singgasana Raja Saba’ yang telah dinamai Allah dengan Al Arsy, dalam firman Nya:
إِنِّي وَجَدتُّ امْرَأَةً تَمْلِكُهُمْ وَأُوتِيَتْ مِن كُلِّ شَىْءٍ وَلَهَا عَرْشٌ عَظِيمٌ
Sesungguhnya aku menjumpai seorang wanita yang memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala sesuatu serta mempunyai singgasana yang besar. [An-Naml/ 27:23] [2]
2. Atap Rumah.
Berkata Al-Khalil : Arsyul Bait yaitu atapnya. [3]
Berkata Az-Zubaidy: Dan Al Arsy dari rumah adalah atapnya sebagaimana dalam hadits:
أَوْ كَالْقَنْدِيْلِ اْلمُعَلَّقِ بِالْعَرْشِ
atau seperti kendil yang tergantung di Al Arsy, yaitu atap.
Dan dalam hadits lain.
كُنْتُ أَسْمَعُ قِرَاءَةَ رَسُوْلِ الله عَلَى عَرْشِيْ
Aku telah mendengar bacaan Rasulullah dari atas arsy yaitu atap rumahku.
Dn dengan makna ini juga ditafsirkan firman Allah:
أَوْ كَالَّذِي مَرَّ عَلَى قَرْيَةٍ وَهِيَ خَاوِيَةٌ عَلَى عُرُوشِهَا
Atau apakah (kamu tidak memperhatikan) orang-orang yang melalui suatu negeri yang (temboknya) telah roboh menutupi atapnya. [Al-Baqarah/2: 259] [4]
3. Tiang Dari Sesuatu
Berkata Az-Zubaidy : Dan Al-Arsy bermakna tiang dari sesuatu. Ini pendapat Az-Zujaaj dan Al-Kisaa’i. [5]
4. Kerajaan.
Berkata Al-Azhaary : Dan Al-Arsy adalah kerajaan, dikatakan: Tsulla Arsyuhu bermakna hilang kerajaan dan keperkasaannya.[6]
5. Bagian Dari Punggung Kaki
berkata Al-Khalil : Al-Arsy di kaki adalah bagian antara al-himaar dengan jari-jari kaki di bagian atas (punggung) telapak kaki, dan al-himaar adalah tulang yang menonjol di bagian punggung telapak kaki, dan jamaknya Iraasyah dan A’rasy. [7]
Dan berkata Ibnul A’rabi : Punggung telapak kaki dinanakan Arsy dan perut telapak kaki dinamakan Alakhmash. [8]
Inilah sebagian makna Al-Arsy dalam bahasa Arab, akan tetapi makna-makna tersebut akan berubah-ubah sesuai dengan yang disandarinya. Sedangkan yang dimaksud dengan Arsy Allah adalah singgasana, sesuai dengan petunjuk yang telah ditunjukkan oleh nash-nash Al-Quran dan As-Sunnah.
Adapun syubhat yang dilontarkan orang-orang Jahmiyah bahwa makna Al-Arsy dalam firman Allah :
الرَّحْمَنُ عَلَى اْلعَرْشِ اسْتَوَى
(Yaitu) Yang Maha Pemurah, yang bersemayam di atas ‘Arsy. [Thoha/20:5]
Mengandung kemungkinan beberapa makna, sehingga tidak diketahui makna apa yang ditunjukkan ayat ini dari makna-makna tersebut.
Hal ini telah dijawab oleh Ibnu Qayim dengan mengatakan : Ini merupakan perancuan terhadap orang-orang yang bodoh dan merupakan kedustaan yang nyata, karena Arsy Allah yang Dia bersemayam diatasnya tidak memiliki makna kecuali satu makna saja, walaupun Arsy secara umum memiliki beberapa makna. Akan tetapi huruf lam disini adalah untuk menunjukkan sesuatu yang telah diketahui sebelumnya (Al ‘Ahd), maka hal itu membuat makna Arsy menjadi tertentu saja yaitu Arsy Arrobb yang bermakna singgasana kerajaannya yang telah disepakati dan diakui para rasul dan para umat kecuali orang yang menentang para Rasul….[9]
APAKAH ARSY ITU?
Pengertian Al Arsy menurut Ahlu Sunnah wal Jamaah (manhaj Salaf), adalah makhluq Allah yang tertinggi berupa singgasana seperti kubah yang memiliki tiang-tiang yang dipikul dan dikelilingi oleh para malaikat.
Berkata Al-Baihaaqy : dan pendapat para ahli tafsir tentang Al-Arsy adalah singgasana, dan dia adalah jasad yang berbentuk yang telah diciptakan Allah dan Dia perintahkan para malaikat untuk memikilnya dan beribadah dengan mengagungkan dan berthawaf padanya, sebagimana Dia menciptakan satu rumah dibumi dan memerintahkan bani Adam untuk berthawaf padanya dan menghadapkan kepadanya ketika sholat. Dan pendapat-pendapat mereka itu ada dalil penunjukkannya yang jelas dalam ayat-ayat dan hadits-hadits serta atsar-atsar. [10]
Berkata Ibnu Katsir : Dia adalah singgasana yang memiliki tiang-tiang yang dipikul oleh para malaikat dan dia seperti kubah yang menutupi alam ini dan dia adalah atapnya para makhluq. [11]
Dan berkata Adz-Dzahabiy – setelah menyebutkan kebahagian ahli syurga- : Apa yang disangka tentang Al-Arsy yang agung yang telah dijadikan Allah untuk diriNya dalam ketinggian, luas, tiang-tiang, bentuk, pemikulnya dan melaikat-malaikat berlingkar disekeliling ‘Arsy serta kebagusan dan keindahannya. Sungguh telah diriwayatkan, dia dibuat dari yaquut (jenis permata yang sangat indah (pen)) yang berwarna merah. [12]. Berdalil dengan dalil-dalil sebagai berikut:
1. Dalil Al-Arsy adalah makhluq Allah yang telah Allah ciptakan:
Dari Al-Quran
ذَالِكُمُ اللهُ رَبُّكُمْ لآَإِلَهَ إِلاَّ هُوَ خَالِقُ كُلِّ شَىْءٍ فَاعْبُدُوهُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ وَكِيلٌ
(Yang memiliki sifat-sifat yang) demikian itu ialah Allah Rabb kamu; tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Dia; Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia; dan Dia adalah Pemelihara segala sesuatu. [Al-An’am/6:102]
Maka setiap sesuatu di alam ini adalah makhluq yang Allah ciptakan dan adakan, dan Al Arsy adalah salah satu makhluq dari makhluq-makhluq Allah.
Dan firman Allah :
اللهُ لآإِلَهَ إِلاَّهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ
Allah, tiada Ilah Yang disembah kecuali Dia, Rabb Yang mempunyai ‘Arsy yang besar. [An-Naml/27:26]
وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ
Dia adalah Rabb yang memiliki ‘Arsy yang agung. [At-Taubah/9:129]
Berkata Al Haafidz Ibnu Hajar, firman Allah :
وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ
Dia adalah Rabb yang memiliki ‘Arsy yang agung”. [At-Taubah/9:129]
Memberikan isyarat penunjukkan bahwa Al-Arsy dimiliki, dan setiap yang dimiliki adalah makhluq… dan dalam penetapan tiang-tiang Al-Arsy ada penunjukan yang tegas bahwa Arsy adalah sesuatu yang tersusun dari beberapa bagian dan anggota tubuh, dan sesuatu yang tersusun demikian adalah makhluq yang diciptakan.[13]
Dari As-Sunnah.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam hadits Abu Raziin Al uqailiy, beliau berkata:
يَارَسُوْلَ الله أَيْنَ كَانَ رَبُّنَا قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ خَلْقَهُ ؟ قاَلَ كَانَ فِيْ عَمَاء مَا فَوْقَهُ هَوَاءُ وَ مَا تَحَْهُ هَوَاءُ ثُمَّ خَلَقَ عَرْشَهُ عَلَى اْلمَاءِ
Wahai Rasulullah dimana dahulu Rabb kita berada sebelum menciptakan makhluqNya ? Beliau menjawab: Dia berada di ‘amaa, tidak ada diatas dan bawahnya udara, kemudian dia menciptakan Arsy-Nya diatas air. [14]
Ini adalah dalil-dalil yang digunakan oleh para ulama salaf dalam menetapkan Arsy sebagai makhluq dari makhluq Allah.
2. Dalil Al-Arsy adalah makhluq Allah yang tertinggi dan berbentuk kubah.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا سَأَلْتُمُ الله فَاسْأَلُوْهُ اْلفِرْدَوْسَ فَإِنَّهُ وَسَطُ اْلجَنَّةِ وَ أَعْلاهَا وَفَوْقَهُ عَرْشُ الرَّحْمَنِ وَمِنْهُ تَفْجُرُ أَنْهَارُ الْجَنَّةِ
Jika kalian meminta, mintalah Al-Firdaus, karena dia adalah tengah-tengah syurga dan yang paling tinggi dan diatasnya adalah Arsy Allah, dan darinya terpancar sungai-sungai syurga. [15]
Berkata Abu Abdillah Muhammad bin Abdillah bin Abi Zamaniin dalam kitabnya Ushulus Sunnah : Dan dari pendapat Ahlus Sunnah adalah Allah telah menciptakan Al-Arsy dan mengkhususkannya dengan berada diatas dan ketinggian diatas semua makhluqNya…[16]
Dan berkata Ibnu Taimiyah : Adapun Al-Arsy maka dia berupa kubah sebagimana diriwayatkan dalam As-Sunan karya Abu Daud dari jalan periwayatan Jubair bin Muth’im, dia berkata : Telah datang menemui Rasulullah seorang A’rab dan berkata : Wahai Rasululloh jiwa-jiwa telah susah dan keluarga telah kelaparan- dan beliau menyebut hadits- sampai berkata Rasulullah :
إِنَّ الله عَلَى عَرْشِهِ وَ إِنَّ عَرْشَهُ عَلَى سَمَوَاتِهِ وَ أَرْضِهِ كَهَكَذَا وَ قَالَ بِأَصَابِعِهِ مِثْلَ اْلقُبَّةِ
Sesungguhnya Allah diatas ArsyNya dan ArsyNya diatas langit-langit dan bumi, seperti begini dan memberikan isyarat dengan jari-jemarinya seperti kubah. [17]
Dan tentang ketinggiannya Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِذَا سَأَلْتُمُ الله فَاسْأَلُوْهُ اْلفِرْدَوْسَ فَإِنَّهُ وَسَطُ اْلجَنَّةِ وَ أَعْلاهَا وَفَوْقَهُ عَرْشُ الرَّحْمَنِ وَمِنْهُ تَفْجُرُ أَنْهَارُ الْجَنَّةِ
Jka kalian meminta, mintalah Al-Firdaus, karena dia syurga yang paling utama dan yang paling tinggi dan diatasnya adalah Arsy Allah, dan darinya terpancar sungai-sungai syurga.[18]
Dan jelaslah dengan hadits-hadits ini bahwa Al-Arsy adalah makhluq yang paling tinggi dan dia seperti kubah…[19]
3. Dalil Al-Arsy Aalah Singgasana.
Berkata Ibnu Qutaibah : Mereka mencari-cari makna lain untuk Arsy selain singgasana, sedangkan Ulama bahasa (Arab) tidak mengenal makna untuk Arsy kecuali singgasana dan apa yang digelar dari atap-atap dan yang serupanya.[20]
Berkata Ibnu Katsier : Al-Arsy dalam bahasa Arab artinya dari singgasana untuk seorang raja, sebagaimana firman Allah :
وَلَهَا عَرْشٌ عَظِيمٌ
Adalah dia (ratu Bilqis) mempunyai singgasana yang besar [An-Naml : 23]
Dan bukan galaksi.
Demikian juga bangsa Arab tidak mengenal hal itu sedangkan Al-Quran diturunkan dalam bahasa Arab, maka dia adalah singgasana yang memiliki tiang-tiang…[21]
4. Dalil Bahwa Arsy Adalah Singgasana Yang Memiliki Tiang-Tiang
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّ النَّاسَ يَصْعَقُوْنَ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ فَأَكُوْنَ أَوَّلَ مَنْ يَفِيْقُ فَإِذَا أَنَا بِمُوْسَى آَخِذٌ بِقَائِمَةٍ مِنْ قَوَائِمِ اْلعَرْشِ فَلا أَدْرِيْ أَفَاقَ قَبْلِيْ أَمْ جُوْزِيَ بِصَعْقَةِ الطُّوْرِ
Sesungguhnya manusia pingsan pada hari kiamat, lalu aku adalah orang yang pertama sadar, seketika itu aku mendapatkan Musa sedang memegang sebuah tiang dari tiang-tiang Al-Arsy, maka aku tidak tahu apakah dia telah sadar sebelumku ataukah dia dibebaskan (dari pingsan tersebut) karena telah pingsan di Bukit Thur. [22]
Berkata Ibnu Abil Izz : Telah tetap dalam syariat bahwa Al-Arsy memiliki tiang-tiang. [23]
4. Dalil Bahwa Arsy Dipikul Dan Para Malaikat MelakuKan Thawaf
Dari Al-Qur’an.
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.
الَّذِينَ يَحْمِلُونَ الْعَرْشَ وَمَنْ حَوْلَهُ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَيُؤْمِنُونَ بِهِ وَيَسْتَغْفِرُونَ لِلَّذِينَ ءَامَنُوا رَبَّنَا وَسِعْتَ كُلَّ شَىْءٍ رَّحْمَةً وَعِلْمًا فَاغْفِرْ لِلَّذِينَ تَابُوا وَاتَّبَعُوا سَبِيلَكَ وَقِهِمْ عَذَابَ الْجَحِيمِ
(Malaikat-malaikat) yang memikul ‘Arsy dan malaikat yang berada di sekililingnya bertasbih memuji Rabbnya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan):”Ya Rabb kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang bernyala-nyala. [Al-Mu’min:7]
وَالْمَلَكُ عَلَى أَرْجَآئِهَا وَيَحْمِلُ عَرْشَ رَبِّكَ فَوْقَهُمْ يَوْمَئِذٍ ثَمَانِيَةٌ
Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung ‘Arsy Rabbmu di atas (kepala) mereka. [Al-Haaqah/69:17]
Dari As-Sunnah.
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda dalam hadits Jabir bin Abdillah : Aku diizinkan untuk membicarakan seorang malaikat dari para malaikat Allah dari pemikul Al-Arsy, sungguh jarak antara daun telinganya sampai bahunya sepanjang perjalanan 700 tahun. [24]
Dari sini jelaslah aqidah Ahlus Sunnah wal Jamaah tentang Al-Arsy dan ini merupakan pendapat salaf dalam hal itu.
[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 07/Tahun V/1422H/2001M Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km. 8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 08121533647, 08157579296]
_______
Footnote
[1]. Kitabul ain 1/291
[2]. Tahdzibul lughoh 1/413
[3]. Kitabul ain 1/ 291
[4]. Taajul Arusy 4/321
[5]. Ibid
[6]. Tahdzibul lughoh 1/414
[7]. Kitabulain 1/293
[8]. Lisanul arab 4/2882
[9]. Mukhtashor Shawaiqul Mursalah 1/17-18.
[10]. Al Asma wa Shifat hal. 497
[11]. Albidayah 1/12
[12]. Al Ulu hal. 57
[13]. Fathul Baary 13/405
[14]. HSR Attirmidzi dalam Jami’ Attirmidzi (sunan ) kitab Tafsir, bab surat Hud 5/288 hadits No. 3109, Ibnu Majah dalam sunannya Al Muqadimah bab fimaa Ankarat Aljahmiyah 1/63, Imam Ahmad dalam Musnadnya (4/11-12) Ibnu Abi Ashim, dalam As-Sunnah 1/271 dan Muhammad bin Utsman bin Abi Syaibah dalam kitabnya Al-Arsy hal.313-314. semuanya dari jalan periwayatan Hamad bin Salamah. Hadits ini dihasankan oleh Attirmidzi dan Adz-Dzahabi dan dilemahkan oleh Al-Albany dalam Mukhtashor Al Ulu hal. 186. dan berkata: dalam penshihihannya tidak benar, karena semuanya bertemu pada waki’ bin hads, dan ada yang mengatakan ‘ads, dan dia seorang majhul (tidak dikenal) yang tidak ada yang meriwayatkan darinya selain ya’la bin atha’ oleh karena itu dikatakan oleh penulis (yaitu Adz Dzahabi): tidak dikenal. Dan berkata di dalam kitab Dzilaalil Jannah 1/271: sanadnya lemah, waki’ bin ‘ads dan dikatakan Hads seorang yang majhul, tidak ada yang meriwayatkan darinya selain Ya’la bin Atha’ dan tidak juga beliau di tsiqahkan kecuali oleh Ibnu hibban.
[15]. HSR Bukhori dalam shohihnya kitab Tauhid bab wa kaana Arsyuhu Ala Alma’ lihat fathul Bari 13/404.
[16]. Hal. 282.
[17]. HSR Ibnu Abi Ashim dalam Assunnah 1/252
[18]. HSR Bukhori dalam shohihnya kitab Tauhid bab wa kaana Arsyuhu Ala Alma’ lihat fathul Bari 13/404.
[19]. Al-Fatawa 5/151.
[20]. Al-Ikhtilaaf fil lafadz hal. 240
[21]. Al-Bidayah 1/11-12
[22]. HSR Bukhori No. 2411, 3408, 6517 dan 6518 dan Muslim No. 2373
[23]. Syarah Aqidah Ath-Thahawiyah hal. 366
[24]. Sanadnya shahih, diriwayatkan oleh Abu Daud dalam sunannya 5/96 No.4727, Alkhothib dalam tarikhnya 10/195 dan Albaihaqy dalam AlAsma wa Shifat hal. 397 dari hadits Ibnul Munkadir dari Jabir. Berkata Adz -Dzahabiy dalam kitabnya Al Ulu : sanadnya shohih dan berkata Ibnu Katsir dalam Tafsirnya 4/414 :Sanadnya baik dan perawi-perawinya tsiqat semua.
Artikel asli: https://majalahassunnah.net/akidah/aqidah-ahlus-sunnah-seputar-arsy/